Sabtu, 05 September 2009

Cinta adalah Dongeng Pengantar Tidur

Seorang bocah dengan
kulit terbakar matahari
Nanar menatap rendang
Di rumah makan padang
Menunggu kantuk,
Menahan lapar,
Ah, hari hujan

Cinta adalah dongeng pengantar tidur.

Di ruang temaram
Di antara bujukan
Parfum dan keringat,
Keluhan ranjang yang menua
Dan mimpi kosong tentang hari depan,
Si Gadis masih berhitung
Untuk Ayahnya melunasi hutang
Ibu yang terbaring sakit di ranjang.

Cinta adalah dongeng pengantar tidur.


Keringat bagai derasnya hujan
Selesai kau seka
Lewat handukmu yang kuyu
Perlahan melangkah ke kedai kopi
Singkong goreng mengajakmu bercumbu

Matahari, seperti hari kemarin
Masih sombong
Matamu berjalan, mencari keteduhan
Di rindangnya pohon
Sama uzur sama kau

Cinta adalah dongeng pengantar tidur.

Batam, sambil menunggu gajian Juli ‘09

Tidak ada komentar: