Selasa, 08 Juli 2008

Saat Kehabisan Waktu

Aku benar-benar merasa kesulitan untuk berdamai dengan waktu. Sang waktu menjadi teramat kikir, dia berlari sangat cepat hingga aku kesulitan untuk mengejarnya.

Benar-benar waktu yang ada tidak mencukupi untuk ku bergembira. Membaca buku, menonton film, dan menulis menjadi musuh sang waktu yang teramat hebat. Ia tak memberikan kelonggaran, ia mencekik dengan hebat. Aku kesulitan untuk bernafas.

Waktu berlaku tak adil. Aku iri dengan Will Hunting, Hatta, Rosihan Anwar bahkan dengan sahabatku Unggul. Mereka di cintai waktu. Bukan! Mereka adalah anak-anak sang waktu. Mereka dapat membaca, menulis, dengan keleluasaan yang luar biasa.

Will Hunting membaca buku-buku luar biasa dalam waktu tidurnya. Hatta, mulai jam 8 malam hingga larut malam, menggulati buku-bukunya. Rosihan Anwar melahap 3-4 buku dalam waktu 1 minggu. Dan, Unggul, menghabiskan 500 halaman buku dalam 1 malam.

Wahai sang waktu! Sungguh aku iri dengan mereka! kenapa tak kau jadikan aku buah dari rahimmu? Keparat kau waktu!

Tidak ada komentar: